BAB 4. Pemuda & Sosialisasi

> Potensi-potensi Generasi Muda

Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis seang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia Pembangunan baik saat ini maupun nanti yang akan menggantikan generasi sebelumnya.
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
  • Kemurnian Idealismenya.
  • Keberanian dan keterbukaan dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru.
  • Semangat pengabdiannya.
  • Sepontanitas dan dinamikanya.
  • Inovasi dan Kreativitasnya.
  • Keinginan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan kepribadiannya yang mandiri.
  • Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelavansikan pendapat, sikap dan tindakannya dengan kenyataan yang ada.

Generasi muda atau yang biasa disebut pemuda, akan mengalami masa transisi dimana secara psikologis sangat problematis. Perlu cukup pembekalan dari lingkungan keluarga agar dapat manjadi pegangan dari seorang pemuda untuk menghadapi tantangan dari dunia luar. Lingkungan pun tak selamanya baik, justru dari situlah terkadang suatu masalah muncul. Di Ilmu Sosial Dasar akan dikenalkan berbagai masalah di lingkungan sehari-hari para generasi muda.
> Tujuan Pokok Sosialisasi 
Sebelum membahas tentang Sosialisasi, kita perlu tahu apa itu Sosialisasi. Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi. 
Tujuan Sosialisasi,
  • Memberikan Keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat.
  • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi Secara efektif.
  • membantu mengendalikan fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
  • Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
*Study Kasus
Majalengka, Pelita
Kurangnya lapangan kerja membuat orang gelap mata bahkan nekad berbuat nista. Kenyataan ini banyak terjadi di sekitar kita, namun meski demikian masih banyak pengangguran yang peduli dengan rasa malu menjual muka dan suara didepan khalayak, seperti halnya seorang pengamen.
Keberadaan pengamen di Kabupaten Majalengka rupanya tidak terlalu meresahkan dibanding di kota-kota besar seperti Jakarta yang tiap menit datang silih berganti di dalam bus kota. Di Majalengka terkesan terkoordinir dengan dibentuknya asosiasi pengamen (AJAM) yang dikenal dengan nama Anak Jalanan Majalengka.

 

Novi Noviana, 23, salah seorang pengamen penduduk Blok Selasa, Desa Sukahaji, Kecamatan Sukahaji sewaktu dirinya dipanggil untuk menghibur anggota Polres Majalengka, Bripda Ansar, Bripda Caslam dan Bripka Mugni yang piket di perempatan pos polisi Abok dengan membawakan lima buah lagu, di antaranya lagu \"Mawar Bodas, Jablay, Ketahuan, Kabogoh Jauh dan Menunggu, dia tidak sungkan bahkan dengan raut muka gembira menyuarakan lagu-lagu tersebut.
Seusai membawakan lima buah lagu, diungkapkan Novi dirinya mendapat bonus terbilang besar Rp10.000 dibanding mengamen di bus kota atau keliling rumah yang satu lagu paling tidak mendapat Rp500 hingga Rp2.000. Novi menambahkan, sehari-hari dirinya mendapat uang hasil ngamen Rp25.000 daripada diam dirumah jenuh tidak punya pekerjaan lebih baik keliling cari uang untuk membantu biaya keluarga dan sisanya dipakai untuk nabung, ucap Novi seorang anak piatu itu.
Endang Darmawan selaku Ketua AJAM ditempat terpisah mengatakan, kami merekrut para pengamen dari berbagai kecamatan dengan maksud agar terkoordinir dan tidak merajalela. Sehubungan banyak kejadian yang dilakukan para pengamen di kota-kota besar seperti melakukan tindak pidana, penodongan, sambil mengamen dirinya melihat penumpang di bus kota sepi menodong penumpangnya.Kami ingin meminimalisir kejadian seperti itu dan kalau bisa jangan sampai terjadi di Kabupaten Majalengka ini, ujarnya.
*Opini
 Menurut saya, sangat bagus dibentuknya asosiasi pengamen (AJAM), karna dapat mengurangi tindakan kriminalitas disuatu daerah.
 
one.indoskripsi.com
http://www.pelita.or.id/baca.php?id=39678



0 komentar:

Posting Komentar