Membuka Rahasia Dari Mayat yang Dibungkus (Mumi)

rahasia-mumi

Belakangan ini banyak sekali ditemukan mumi. Tidak hanya di makam kuno Mesir, tapi juga di bekas kuburan bangsa Inca-Peru. Usia mereka pun sudah sangat tua, lebih dari 1.000 tahun. Mumi, nama ini demikian menyeramkan. Terbayang di pikiran kita sesosok mayat hidup dengan kain putih melilit di seluruh tubuhnya. Ia indentik dengan hantu di kompleks piramida Mesir. Padahal ia hanyalah sesosok mayat manusia purba yang diawetkan. Hanya saja film-film Barat telah menggambarkannya sebagai sosok hantu yang menakutkan. Sejauh ini, sudah banyak ditemukan mumi di Mesir. Terakhir, pejabat umum urusan benda kuno Mesir belum lama ini mengatakan, bahwa arkeolog Perancis pada 26 April 2004 menemukan lebih 50 sosok mumi dan peti mayat yang dibuat dari kayu dan kapur.

selain mumi juga ditemukan patung kecil dan sejumlah benda-benda anyaman. masa benda-benda ini berasal dari zaman Tuolemi pada masa 1.000 tahun kerajaan akhir Mesir pada tarikh kurang lebih 323-30 tahun sebelum Masehi. ada beberapa orang mengatakan benda-benda tersebut kemungkinan berusia 2.300 tahun. Menurut keterangan Dewan Tertinggi Benda-benda Kuno Mesir, tim arkeolog Perancis tersebut menemukan mumi-mumi dan peti mati ini ketika menyelidiki lubang makam di bawah tanah sebuah piramida di selatan Kairo. Kedua belas sosok mumi yang ditemukan di salah satu lubang itu “kondisinya baik”.

mumi dari masa kerajaan Tuolemi yang tersimpan dengan begitu sempurna ini, di dalamnya terdapat ratusan benda terbuat dari emas yang mestinya menurut masa itu adalah ajimat pelindung badan, sehingga menarik untuk diteliti lebih lanjut. Disebabkan oleh daya tarik benda-benda kuno Mesir yang tiada taranya terhadap orang awam, sebuah museum di Swiss juga sedang memamerkan pusaka Tuthankamen, dan ini untuk pertama kalinya sejak lebih dari 20 tahun, benda pusaka kerajaan Mesir tiba di Eropa dan dipamerkan, benda-benda seni Mesir kuno yang indah tak terbandingi ini menarik sejumlah besar orang-orang menyaksikannya.

Rahasia Pengawetan Mumi

Sebuah tim peneliti Jerman menyatakan telah mengungkap rahasia pengawetan mumi Mesir kuno. Dari hasil penelitian, ilmuwan berpendapat bahwa rahasia pengawet mumi adalah suatu zat ekstrak pinus salju, dan menurut mereka dengan menggunakan teknik yang matang bangsa Mesir kuno mengambil zat pengawet dari sari pohon pinus salju. Sari pohon pinus salju itu mengandung komposisi utama zat pengawet. Bangsa Mesir mengawetkan jasad keluarga yang meninggal menjadi mumi, dengan harapan agar orang yang meninggal mendapatkan kehidupan yang abadi.

Penulis ensiklopedia Romawi kuno, Pulini pernah membuat catatan tentang resep ramuan pengawet, namun sejarawan Mesir malah mengabaikan catatannya, barulah sekarang para ilmuwan berdasarkan cara-cara yang tercatat dalam buku tersebut mendapatkan bahan pengawet dari pohon pinus salju. Melalui percobaan kimiawi pinus salju pada potongan daging babi segar, peneliti mendapati bahwa zat kimia ini memiliki efek antikuman yang sangat kuat, lagi pula tidak mengakibatkan efek negatif terhadap susunan tubuh.

Tugas 1

Organisasi Sebagai Wadah dan Proses

Definisi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Ada pula menurut para ahli yang mendefinisikan Organisasi, sebagai berikut ;
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Pengertian Pengorganisasian.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.


Organisasi Sebagai Wadah
  • Organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
  • Dapat di simpulkan bahwa Organisasi Dapat diartikan Sebagai Wadah adalah Tempat adanya pandangan, tijauan, ajaran, pendapat tentang bagaimana tentang cara memecahkan masalah agar lebih berhasil dalam mencapai tujuan.
Organisasi Sebagai Proses

  • Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karangan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut
  • Dapat di simpulkan bahwa Organisasi Dapat diartikan Sebagai Proses adalah merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik, maka masalah yang tidak pernah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.
 
 
Sejarah Timbulnya Organisasi

Organisasi mungkin telah ada sejak ratusan tahun yang lalu, karena ruang lingkup organisasi yang sangat luas, secara tidak sadar semua manusia sejak lahir sudah ikut dalam organisasi, suatu organisasi dapat menjadi fokus sentral kehidupan seseorang atau ia mungkin hanya merupakan pelayannya untuk sementara waktu. Sebuah organisasi mungkin dapat besifat kaku, “dingin”, tanpa kepribadian, atau kadang-kadang dapat menghasilkan hubungan-hubungan luwes dan bermakna bagi para anggotanya.
Contohnya ;
Tentara Pembela Tanah Air (PETA).
Pada tahun 1945 dapat dihimpun kekuatan militer Indonesia sebesar 66 batalyon di Jawa dan 3 batalyon di Bali (Baca Himawan Soetanto, "Yogyakarta") Di Sumatera sempat dihimpun 20.000 personil. Pembentukan PETA banyak dikaitkan dengan Poetera (organisasi dengan kepanjangannya Poesat Tenaga Rakyat). Para bekas anggota PETA, tidak pernah mau mengakui bahwa Organisasi Militer ini dibubarkan. Mereka menyebutnya sebagai sebagian besar kemudian mengabdikan dirinya kedalam BKR. Bung Hatta pernah mengingatkan bahwa sejak Mei 1945 dalam sidang BPUPKI, sudah dipikirkan agar PETA menjadi "Sendi Angkatan Perang Kita". Rancangan ini diserahkan pada Otto Iskandar Dinata (anggota BPUPKI yang mengetuai Badan Pembantu Prajurit). Tapi melihat gerakan perlawanan (antara lain di Blitar dan Pengalengan) dan adanya tanda-tanda kerjasama PETA dan Mahasiswa, maka sesudah rapat Daidanco di Bandung tanggal 15 Agustus 1945, PETA dilucuti dibeberapa tempat termasuk Jakarta. Kemudian dilanjutkan dengan pembubaran secara menyeluruh. Dalam surat menyurat Hatta dan Nasution, Pak Nas berani mengatakan kita memiliki tenaga terlatih sebanyak 150.000 orang (mungkin sebagian adalah PETA) dan peralatan untuk 4 - 5 Divisi. Hatta menepis pendapat ini dan berkata : "Ini suatu realitet yang tidak bisa diubah dengan angka-angka. Oleh karena itu", sambung Hatta, "RI membangun tentara dari bawah dengan berangsur-angsur" Usaha Hatta antara lain memerintahkan kepada Kaprawi (bawahan Kasman S), namun Kaprawi tidak berhasil melakukan kontak dengan Suprijadi yang diangkat Menteri Keamanan dalam kabinet pertama RI. Maka, kata Hatta lebih lanjut, data tentara berapa Daidang (batalyon) PETA seluruh Jawa saja tak ada pada para perwira PETA, termasuk Kasman, Abdul Kadir, Djokosuyono, Kaprawi, dan Sutjipto. Keterangan pihak Jepang sendiri mengaburkan. Ada yang bilang 40, ada pula yang mengatakan 80 batalyon. Oleh karena Kaprawi tidak berhasil, maka Hatta memerintahkan Daan Jahja dan Soebianto untuk mempersiapkan pembentukan BKR. (Deliar Noer, Mohammad Hatta, Biografi Politik). Demikian semoga tulisan ini ada gunanya. (gambar atas Tentara PETA sedang latihan di Bogor th 1944).


Aditya Retno Pratama - 10110210 / 2KA27

BAB 2. Manusia dan Kebudayaan

Nama : Aditya Retno Pratama
Kelas : 1KA24
NPM : 10110210


2.1 Manusia

Unsur-unsur yang membangun manusia :
Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Unsur jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia, seperti makan, minum, dan lain-lain. yang jika tidak di penuhi maka akan berakibat buruk bagi manusia itu. Sedangkan unsur rohani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani, atau hati manusia. seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa bahagia dan lain-lain. Unsur-unsur lain yang membaentuk manusia :
1. Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto dan menempati ruang dan waktu.
2. Hayat : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
3. Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
4. Nafs : diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
 
Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
1. Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
2. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.
3. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.


2.2 Hakekat Manusia

Makhluk ciptann Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh merupakan materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya akan hancur dan lenyap.
Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kesempurnaanya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Perasaan dalam diri manusia ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui indera. Perasaan rodani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
A. Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
B. Perasaaan estetis, perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
C. Perasaan etis, perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
D. Perasaan diri, perasaan yang berkenaan dengan harga diri.
E. Perasaan sosial, perasaan yang berkenaan dengan kelompuk dan masyarakat.
F. Perasaan religius, perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan.

2.3 Pengertian Kebudayaan

kebudayaan adalah sistem nilai dan gagasan utama (vital). Sistem nilai dan gagasan utama itu benar-benar oleh para pendukung kebudayaan yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu, sehingga mendominasi keseluruhan kehidupan para pendukung itu, dalam arti mengarahkan tingkah laku mereka dalam masyarakat. Dapat dikatakan pula, bahwa sistem nilai dan gagasan utama itu memberi seperangkat model untuk bertingkah laku. Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sistem social, dan sistem teknologi. Sistem ideology meliputi etika, norma, adat istiadat, dan peraturan hokum. Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya, sesuai dengan nilai budaya yang berlaku.

2.4 Unsur-unsur Kebudayaan

Unsur – unsur kebudayaan universal :
-Sistem religi : produk manusia sebagai homo religius.
-Sistem organisasi kemasyarakatan : produk dari mausia sebagai homo socius.
-Sistem pengetahuan : produk manusia sebagai homo sapiens.
-Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi : produk manusia sebagai homo economicus.
-Sistem teknologi dan peralatan : produk manusia sebagai homo faber.
-Bahasa : produk manusia sebagai homo loguens.
-Kesinian : produk manusia sebagai aesticus.
 
2.5 Wujud Kebudayaan
 
menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:
• Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia : wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya.
• Kompleks aktivitas : berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi.
• Wujud sebagai benda : aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untu mencapai tujuannya.
 
2.6 Orientasi Budaya
 
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Secara universal menyangkut lima masaalh pokok kehidupan manusia, yaitu:
• Hakekat hidup manusia : hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara eksterm
• Hakekat karya manusia : setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda untuk hidup kedudukan, gerak hidup untuk menambah karya
• Hakekat waktu manusia : hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, masa lalu atau mas kini
• Hakekat alam manusia : ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam ada juga yang harus menyatu dengan alam
• Hakekat hubugan manusia : mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal

2.7 Perubahan Kebudayaan

Masyarakat adan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah. Tak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Terjadinya gerakan perubahan kebudayaan disebabkan oleh :
1.Perubahan jumlah penduduk
2.Perubahan lingkungan hidup
 
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya disfungsi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan bebeda. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat. Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi bila ada suatu kelompuk manusia dengan kebudayaan tertenru dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa.
Proses aklultuasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dari massa silam. Biasanya, suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat- masyarakat lainnya. Pasa saat itulah unsur-unsur masing-masing kebudayaan menyusup. Beberapa masalah yang meyangkut proses tadi ialah :
-Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterma
-Unsur-unsur kebudayaan asing manakan yang sulit diterima
-Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur baru
-Keterangan-keterangan apakah yang timbul sebagai akibat akilturasi tersebut.

2.8 Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Hubugan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap :
-Eksternalisasi : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya
-Obyektivitas : Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif
-Internalisasi : Proses dimana masyarakat kembali dipelajari manusia
 
Opini
 
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dari pada makhluk yang lain yang dicipatan, oleh karena itu manusia diberikan kecerdasan untuk berfikir. serta kebudayaan yang dijalani mencerminkan perbedaan antara manusia yang satu dengan yang lain.

 

BAB 1. ISD Sebagai salah satu MKDU

Nama : Aditya Retno Pratama
Kelas : 1KA24
NPM : 10110210

1.1 Pengertian, Tujuan, ISD dan IPS

Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang mewujudkan oleh masyarakat indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial.

Tujuan dari diberikannya Ilmu sosial dasar ini agar :
A.  Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
B. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
C. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya, memperlajarinya secara kritis-interdisipliner.
D. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan meraka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul didalam masyarakat.

Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga :
A. Natural Sciences (Ilmu-ilmu alamiah), meliputi : Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi dan lain-lain.
B. Sosial Sciences (Ilmu-ilmu sosial), terdiri dari : Sosiologi, Ekonomi, Plotik Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi dan lain-lain.
C. Humanities (ilmu-ilmu Budaya) meliputi : Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dan lain-lain.

1.2 ISD dan IPS

Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.
Adapun persamaan antara keduanya adalah :
A. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
B. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sndiri.
C. Keduanya mempunyai materi yan terdisri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

Adapun perbedaan antara keduanya adalah :
A. Ilmu Sosial Dasar diberikan Di perguruan Tinggu, sedang ilmu pengetahuan sosial dibberikan disekolah dasar dan sekolah lanjutan.
B. Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang ilmu pengetahuan sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran.
C. Ilmu Sosial Dasar diarahkan pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.


1.3. Ruang Lingkup ISD

Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu :
A. Konsep-konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
B. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan yang lain saling berkaitan
C. Kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.


Opini

Pembelajaran ISD dan IPS sangat mendukung untuk mempermudah cara berinteraksi dengan orang lain, guna untuk membekali diri. Dan ISD sebagai salah satu MKDU ini juga sangat bagus untuk para mahasiswa guna meningkatkan kepekaan dengan lingkungan sosial.